Social Icons

Jumat, 01 September 2017

Bab 2 Hacker In Festival



Rio berlari disebuah taman memandangi seorang wanita yang sangat cantik. Tak pernah Rio bertemu dengan wanita tersebut sebelumnya. Wanita itu merangkut tangan Rio dan mengajaknya berlari mengelilingi taman bunga yang sangat indah.Wanita itu menari-nari di depan Rio seolah wanita itu sedang bahagia bisa bertemu dengan Rio saat ini. Tak berapa lama suasana taman itu berubah menjadi mencekam, misel bom satu persatu berjatuhan. Membuat wanita yang sedang menari di depan Rio lari meninggalkannya yang terpaku menatap kehancuran disekelilingnya.

"Rio bagun!..." seru seseorang dari luar kamarnya.
"Ia...sebentar..." jawab Rio sambil memasang pakaian dan menyalakan rokok. "Ada apa sih bangunin aku pagi-pagi?..." ucap Rio dengan kesal setelah membukakan pintu kamarnya.
"Kamu apakan laptopku?..." tanya Mirhan setelah Rio selesai bicara. Rio menatap laptop Mirhan yang dibawanya.
"Tapi masih bisa masuk ke Operasi Systemkan?" tanya Rio tanpa memperdulikan pertanyaan Mirhan.
"Masih bisa, tapi semua file di harddisk hilang semua," ucap Mirhan dengan kesal.
"Instal software antivirus yang ada di flashdisk ini," ucap Rio pada Mirhan sambil menyerahkan flashdisk yang berisi antivirus yang baru dia selesaikan.
"Cara pakainya bagaimana?" tanya Mirhan terus bertanya pada Rio.
"Setelah kamu instal, nanti akan ada semua petunjuk untuk pemakaiannya, begitu pula untuk mengembalikan semua file yang terjangkit antivirus," ucap Rio pada Mirhan memberitahukan.
"Baiklah," ucap Mirhan mengikuti apa yang Rio perintahkan. "Setelah menginstal software antivirus itu, Mirhan langsung menjalankannya dan menscan seluruh harddisknya. "Kenapa kamu selalu menjadikan semua barang punyaku menjadi kelinci percobaanmu?" tanya Mirhan sambil menunggu laptopnya yang sedang discan dengan antivirus Rio.
"Hanya kau yang tidak marah setelah aku berapa kali mengerjaimu," ucap Rio mengisap rokoknya.
"Akan sangat memalukan bila kita bertengkar hanya dengan hal remeh semacam itu, sebab kita berteman sudah lama, mulai dari kita sama-sama belajar cara mendapatkan pulsa gratis setiap bulan," jawab Mirhan dengan tersenyum mengingat saat mereka menghack sebuah operator Jaringan seluler.
"Maafkan aku ya?" ucap Rio dengan tulus.
"Kamu ngomong apa? Aku selalu memaafkanmu sebelum kamu meminta maaf atas semua yang kamu lakukan padaku," ucap Mirhan. "Terimakasih teman..."
"Buat apa?"
"Karena kamulah orang yang mau menolongku saat aku dihajar oleh preman-preman saat kita SMA," ucap Mirhan.
"Aku sudah melupakannya kok," ucap Rio. "Bagaimana laptopmu?"
"Setelah ini bagaimana?" tanya Mirhan.
"Hapus dulu file virusnya, setelah itu kamu pilih semua file milikmu yang berharga," ucap Rio memberikan petunjuk.
"Ia...selesai...semua fileku sudah kembali," ucap Mirhan dengan senang.
"Sekarang kamu bisa memilih pakaian yang bagus, suapaya Maya tertarik padamu," ucap Rio menggoda Mirhan, karena dia tahu Mirhan tertarik pada Maya.
"Kamu ngomong apa?" tanya Mirhan mencoba menyangkalnya.
"Tapi tak ada yang tidak suka dengan Maya yang cantik...jago karate..." ucap Rio.
"Menawan...pintar..."
"Kamu suka dengannyakan?" tanya Rio.
"Kamu ngomong apa?" tanya Mirhan. "Tidak mungkin dia memiliki perasaan padaku."
"Kamu percaya tuhan maha kuasa?"
"Percaya..."
"Berarti kamu harus percaya dia bisa membuat Maya cinta sama kamu," ucap Rio menyemangati temannya. "Aku mau tidur dulu..." ucap Rio mengusir Mirhan secara halus.
"Baiklah...aku akan keluar..." ucap Mirhan sambil membawa laptopnya keluar kamar Rio.
"Seperti yang aku harapkan," ucap Rio kemudian.

Siang itu Rio masuk ke dapur memasak makanan untuk makan siang. Ternyata disana sudah ada Cabul dan Mirhan yang sedang sibuk memasak. Cabul memang senang memasakan makanan untuk disantap seluruh penghuni kos di rumah ini. Entah Rio atau Mirhan selalu membantunya memasak di dapur.  Kali ini makanan yang dimasaknya adalah sop ceker ayam meno favorit mereka. Rio langsung ikut membantu mereka detelah melihat Mirhan dan Cabul sangat sibuk di dapur.
"Akhirnya kau muncul juga," ucap Cabul yang sedang mengaduk sop. Dengan badannya yang berisi, dia lebih pantas menjadi seorang atlit dari pada koki.
"Kau sudah bangun rupanya?" ucap Ambun yang baru turun juga.
"Bukannya kamu baru bangun juga?" tanya Rio.
"Aku tadi sedang sibuk dengan ini," ucap Ambun dengan memperlihatkan sebuah kacamata.
"Hanya kacamata?" tanya Rio heran.
"Kamu akan membuktikannya setelah memakai," ucap Ambun dengan tersenyum.
"Baiklah, aku akan mencobanya..." ucap Rio mengambil kacamata itu lalu memakainya.
"Sarang kamu sambungkan bluetooth kacamata itu ke handphonemu," ucap Ambun memberikan perintah.
"Sudah..." ucap Rio yang sudah menyambungkan bluetooth handphonenya ke kacamata itu.
"Mihan, Cabul, apakah kalian membawa handphone?" tanya Ambun pada Mirhan dan Cabul yang sudah selesai memasak.
"Tentu saja," ucap mereka serempak.
"Bagus..." ucap Ambun. "Rio sekarang kamu lihat ke handphone mereka.
"Apa ini?" tanya Rio yang terkejut. "Aku bisa tahu nomor telepon mereka dan apa yag terakhir mereka tulis di media sosial."
"Benarkah?" tanya Cabul dengan terkejut.
"Bukan hanya itu, kamu juga bisa dengan mudah mengetahui email yang dipakai di handphone tersebut dengan mengatakan Email," ucap Ambun menjelaskan.
"Email..." ucap Rio. "Wah...benar juga...ternyata kalian berdua memiliki email yang banyak," ucap Rio setelah mengetahui email yang dipakai Mirhan dan Cabul.
"AKu ingin membeli kacamata ini," ucap Mirhan bersemangat.
"Sayang sekali kacamaa ini tak akan aku jual..." ucap Ambun dengan angkuh. "Tapi aku akan memberikannya pada kalian semua," ucapnya kemudian dengan tersenyum.
"Asyik..." ucap Mirhan genbira.
"Terimakasih Bun..." ucap Rio.
"Aku tidak pernah memberikan sesuatu pada kalian, aku pikir kacamata ini adalah alat yang paling bagus untuk kalian gunakan," ucap Ambun menjelaskan.
"Aku rasa alat ini sangat membantu," ucap Cabul setuju dengan pendapat Ambun.
"Syukurlah..." ucap Ambun dengan tersenyum. "Aku akan memberikannnya nanti sore pda kalian semua." ucap Ambun sambil membawa kembali kacamata yang sedang dipakai Rio.
"Hai...hai....aku belum selesai memakainya," ucap Rio meminta Ambun mau meminjamkan kacamata itu.
"Aku tak ingin kamu berbuat hal yang aneh dengan kacamata ini," ucap Ambun lalu pergi menaiki tangga.
"Padahal aku ngin melakukan hal yang mengasikan dengan kacamata itu," ucap Rio penuh kekecewaan.
"Hal yang mengasikan buatmu akan menjadi derita buat orang lain." ucap Cabul menanggapi ucapan Rio.
"Sekali-kali kan tidak apa-apa Bul," ucap Rio.
"Sekali-kali kamu bilang? kamu sudah sering mengerjai kami dengan alat-alat Ambun dan software hackingmu," ucap Mirhan karena dialah yang paling sering dijadikan kelinci percobaan Rio.
"Ia...." jawab Rio sedikit nyengir. "Maya kemana? aku tidak melihatnya siang ini."
"Maya kan sebagai artis yang mengisi acara di festival Game hari ini," ucap Cabul menyediakan makan ke meja makan.
"Jadi itu makanya dia bisa mengajak kita datang kesana," ucap Rio. "Ya ampun!..." seru Rio.
"Kenapa Yo?" tanya Mirhan yang terkejut.
"Aku lupa bilang sama mbak Abel, bahwa kita akan pergi sore ini.
"Soal itu kamu tenang saja," ucap Mirhan. "Aku sudah minta ijin sama mbak Abel tadi pagi, dia hanya meminta kita mengunci pintu pagar dan rumah."
"Sukurlah..."
"Makanannya sudah siap," ucap Cabul. "Capat kau panggil Ambun untuk makan siang bersama."
"Tidak usah repot-repot, sebentar lagi dia juga muncul," ucap Rio. Benar saja tidak lama kemudian Ambun turun untuk ikut makan bersama kami.
"Aku dengar tadi di berita yang disiarkan di televisi dan internet bahwa situs KPU dihack lagi," ucap Cabul sambil melahap makanannya. "Banyak data partai yang diubah."
"Apa sih yang diharapkan mereka menghack situs KPU?" tanya Mirhan yang melahap ceker ayam dan nasi.
"Aky rasa motivenya tetap sama," ucap Ambun yang baru mengambil nasi dan ceker ayam. "DIa ingin diakui oleh hacker lain, karena mampu menghack website KPU."
"Tapi hal itu cukup merepotkan bagian IT dari KPU," ucap Cabul.
"Mau bagaimana lagi?" ucap Ambun. " Di Indonesia tidak ada seorangpun yang bisa membuat website yang tidak bisa ditembus oleh hacker."
"Kebanyakan para IT di Indonesia cepat puas dengan apa yang mereka buat, hingga mereka tak ingin mencari kelemahan dari system yang mereka buat," ucap Rio dengan sinis.
"Kenapa kamu seyakin itu?" tanya Ambun.
"Itu dibuktikan dengan banyaknya situs dan Security System yang berhasil kita hacking," ucap Rio dengan bangga. "Aku sangat ingin meretas system yang canggih dan susah untuk ditembus," tambahnya dengan bersemangat.
"Tapi semakin kuat security system perusahaan, akan semakin besar resiko yang didapat oleh hacker," ucap Cabul berpendapat.
"Bagiku itu tidak masalah, sebab aku akan bangga dikalahkan oleh security system yang susah ditembus dari orang yang lebih pintar dariku," ucap Rio tersenyum.
"Aku bersyukur menjadi temanmu, dan bukan menjadi musuhmu," ucap Ambun. Sebab memang diantara mereka semua, bisa dibilang Rio lah yang paling hebat kalau urusan system.
Tanpa disadari oleh Rio, Mirhan memasukan sambel yang banyak ke mangkok sup ceker milik Rio. Cabul dan Ambun mengetahui keisengan temannya tersebut, tapi mereka tidak memberitahukannya kepada Rio. Ini sudah sering terjadi mereka bekerja sama untuk mengerjai Rio, meskipun hanya satu orang yang bertindak sebagai eksikutor. Mungkin mereka semua hanya ingin melihat reaksi Rio setelah memakan sup ceker yang dimasukan sambel.
Dengan lahap Rio langsung menghirup kuah sup ceker miliknya. "Haaaahhhh....air....aaaiiirrr..." ucap Rio kepedesan.
"Kenapa?" tanya Mirhan sambil nyengir.
"Aaaaiiirrr..." ucap Rio.
Apaan?..." tanya Cabul pura-pura tak tahu apa yang Rio ucapkan.
"Air dodol!..."teriak Rio sebab dia sudah tidak ahan lagi.
"DIsini tidak ada air seperti itu," ucap Mirhan.
"Air!..." teriak Rio lebih keras.
"Oh...air..." ucap Cabul sambil tertawa. Langsung saja dia menyerahkan air kepada Rio yang sudah berkeringat.
"Terimakasih..." ucap Rio dengan tulus.
"Terimakasih?" ucap Ambun, Cabul, dan Mirhan seretak.
"Sabab dengan ini aku bisa melihat kekompakan kalian, meskipun dalam hal mengerjaiku," ucap Rio tersenyum.
Mereka semua mulai bercanda membicarakan pengalaman mereka saat masih kuliah. Setelah makan siang mereka kembali ke kamarnya masing-masing untuk mempersiapkan pakaian yang akan mereka pakai ke festival. Rio selalu memakai kaos biru ditutupi ham warna putih kotak-kotak, celana jeans warna biru dan sepatu warna biru. Mirhan memkai kaos berwarna putih ditutupi jaket terbuka warna merah dan topi wana merah bertuliskan "Killer", Celana jeas warna biru dan sepatu warna merah. Cabul memakai Kaos warna putih dengan jas warna hitam dipadupadankan celana jeans warna hitam dan sepatu warna hitam. Ambun memakai kaos Biru dan celana jeans warna hitam dan sepatu warna putih. Hanya Rio yang memakai kacamata pemberian dari Ambun tadi pagi.
Sore harinya mereka sudah siap dengan pakaian yang mereka siapkan tadi siang. Mereka berkumpul diruang tamu untuk menunggu telepon dari Maya yang menjanjikan akan menelpon  mereka. tak lama kemudian handphone Cabul berbunyi, tapi bukan telepon yang masuk melainkan pesan chat dari Maya.
" Qu33n: Kalian ada dimana sekarang? Seharusnya kalian sudah sampai, acara akan segera dimuai...
T4u: Bukannya kamu bilang kami berangkat setelah menerima telepon darimu?
Qu33n: Memangnya aku ngomong begitu tadi?
T4u: Dasar tidak konsisten...
Qu33n: Ya sudah, aku tak mau tau kalian harus cepat datang kesini, acaranya akan dumulai.
T4u: Baiklah...kami akan berangkat." Itulah chat antara Maya dan Cabul.
"Dasar cewek tak mau kalah," ucap Cabul setelah selesai chat dengan Maya. "Baiklah ayo kita berangkat, sebab acaranya akan dimulai," ucap Cabul membuat Mirhan, Rio, dan Ambun bergegas.
Rio duduk di sebelah Mirhan yang sedang menyetir mobil, sedangkan Cabul dan Ambun duduk dibelakang. Mirhan menyetir mobil dengan kecepatan yang cukup tinggi kali ini. MIrhan sudah terbiasa melakukan ini saat dia dibangku kuliah untuk melakukan balapan dijalan. Setelah kuliah dia berhenti balapan karena ucapan dari Rio, "Mati karena penyakit lebih baik daripada mati karena balapan liar." Tapi ada kalanya dia harus mempercepat laju mobilnya untuk hal-hal yang harus dilakukan dengan cepat.
"Mirhan...bukannya ini terlalu cepat?" ucap Cabul yang ketakutan. Meskipun badannya bisa dibilang paling kekar diantara kami, tapi dia selalu ketakutan apabila kendaraan yang dia tumpangi sedang ngebut dijalanan.
"Tenanglah Bul, selama Mirhan balapan, dia tidak pernah sekalipun mengalami kecelakaan," ucap Rio menenangkan Cabul.
"Kalau begini bukannya kita cepat sampai ke festival, malah kita akan cepat bertemu dengan tuhan," ucap Cabul dengan wajah penuh ketakutan.
"Tutup matamu dan anggap saja kamu sedang berada di kereta api," ucap Ambun dengan tenang.
"Aku bingung, kenapa kaliang bisa setenang ini," ucap Cabul yang ketakutan.
"Karena kami percaya pada kemampuan menyetir Mirhan," ucap Rio dengan tersenyum.
"Ibu!..........." teriak Cabul.

Akhirnya mereka bisa sampai tepat waktu ke festival tersebut berkat Mirhan yang menyetir mobil sangat cepat. Maya sudah menunggu mereka di depan gedung festival tersebut dengan memakai kaos bertuliskan salah satu game yang ditunjukan di festival ini. Maya memakai celana jeans panjang warna biru dan sepatu warna putih dengan rambut dikuncir. Maya hari ini terlihat cantik dan keren dengan pakaian itu, membuat RIo tercengang.
Cabul digotong oleh Rio dan Ambun keluar dari mobil dengan masih trauma karena menumpangi mobil yang dibawa Mirhan. Saat Ini Cabul seperti anak perempuan yang baru saja naik wahana paling menyeramkan di Dunia Fantasi. Maya kuatir dan bingung melihat keadaan Mirhan yang sangat mengkuatirkan seperti itu.
"Ada apa dengannya?" tanya Maya melirik ke Cabul.
"Dia hanya menjadi korban dari gaya menyetir Mirhan yang liar," ucap Rio dengan tersenyum.
"Apakah kami terlambat?" tanya Mirhan.
"Kalian tepat waktu, lima menit lagi acaranya akan dimulai," ucap Maya dengan tersenyum. "Ayo cepat masuk..." RIo dan Ambun meninggalkan Cabul yang tidak bisa bergerak.
"Kalian berdua...jangan tinggalkan aku..." ucap Cabul dengan susah payah. Rio dan Ambun akhirnya menggotong Cabul ke dalam gedung mengikuti Maya dan Mirhan yang berjalan lebih dulu.
Penyakit trauma Cabul seakan sembuh seketika setelah dia melihat banyak sekali cewek cantik digedung itu. Seperti tikus yang melihat keju yang sangat enak, cabul langsung bergegas menghampiri mereka. Rio dan Ambun merasa aneh melihat perubahan dari temannya tersebut. Sementara Cabul mendekati beberapa SPG cantik, Rio, Mirhan, Ambun, dan Maya melihat-lihat Laptop, handphone, dan konsol game keluaran terbaru.
"Aku rasa melihat Cabul saat ini, kita tidak perlu mengkuatirkan dia," ucap Rio.
"Aku menyesal menggotongnya sampai kesini," ucap Ambun sinis.
"Sudah jangan pikirkan dia," ucap Maya. "Aku ingin menunjukan kalian salahsatu handphone yang diluncurkan hari ini," ucapnya sambil menggiring teman-temannya ke tempat handphone itu dipajang.
"Ini handphone yang dikembangkan oleh Stroberry, yaitu X-phone 6600," ucap Ambun menjelaskan. "Aku sempat ditawarkan untuk merakit prototapenya, tapi aku menolaknya karena aku terlalu sibuk dengan produk Stroberry yang lain."
"Aku ingin membelinya," ucap Mirhan bersemangat.
"Aku terkejut kalian juga datang kesini," ucap sseorang yang sangat dikenal oleh mereka.
"Andy Saputra?" ucap mereka serempak. Andy Saputra adalah orang yang pernah sekampus dengan mereka. Sebagai anak orang kaya Andy bisa dengan mudah mendapatkan jabatan lebih tinggi diperusahaan milik ayahnya. Tidak ada seorangpun yang suka dengan Andy termasuk mereka waktu masa kuliah, hanya beberapa anak saja yang mau menjadi bawahan Andy karena selalu diteraktir dan diberi uang.
"Oh...aku lupa bahwa ayahmu adalah pemilik Armor Corpuration, yang produknya juga dipamerkan disini," ucap Rio setengah menyindir.
"Apakah kalian kesini untuk melihat mahakarya perusahaan kami?" ucap Andy dengan sombongnya. "Handphone ini adalah produk kami buat bersama Stroberry, itulah kenapa aku bisa memakainya," ucapnya sambil memperlihatkan handphone X-phone 6600 yang dia miliki.
"SIapa yang memperdulikan itu..." ucap Mirhan dengan marah. Padahal Mirhan sangat ingin menjadi orang yang pertama memiliki handphone tersebut.
"Orang-orang seperti kalian yang hanya mengurung diri di kamarnya tak akan bisa mencapai posisi ini," ucap Andy menghina Rio dan Mirhan.
"Apakah OSnya memakai OS dari perusahaanmu?" tanya Rio.
"Tentu saja, karena OS kamilah yang paling bagus untuk handphone-handphone ini," ucap Andy dengan bangga lalu memasukan handphonenya ke dalam kantong celananya.
"Oh...semoga tidak terjadi apa-apa pada handphone itu, sebab yang aku tahu banyak sekali handphone canggih akhir-akhir ini yang meledak karena terlalu panas," ucap Rio dengan tersenyum.
"Aku berhasil diatasmu Rio," ucap Andy dengan angkuh, lalu meninggalkan Rio dan teman-temannya.
"Ijinkan aku untuk menghajarnya, Rio..." ucap Mirhan dengan gearm.
"Kau tidak perlu mengotori tanganmu," ucap Rio sambil membuka handphonenya. Rio mengucapkan begitu karena berhasil masuk ke sistem operasi handphone Andy. "Liat apa yang akan aku lakukan pada handphonenya," ucap Rio lalu memencet tombol start pada handphonenya.
Handphone Andy berbunyi nyaring seperti alarm yang tak henti berbunyi. Langsung saja Andy mengambil handphonenya tersebut. Andy kelihatan terkejut melihat notifikasi yang masuk ke handphonenya. Secara reflaks dia langsung membanting handphonenya tersebut dihadapan para pengunjung yang ada disana. Bisa dipastikan semua pengunjung melihat apa yang telah dilakukan oleh Andy saat itu. Termasuk semua wartawan memotret dan merekam kejadian itu.
"Apa yang kau lakukan pada handphone Andy?" tanya Ambun.
"Aku hanya mengirim pesan singkat ke handphonenya," ucap Rio sambil memperlihatkan pesan apa yang dikirimkan Rio pada Andy.
Dipesan itu tertulis, "Handphone Memanas, kemungkinan sebentar lagi akan meledak."
"Kamu ternyata jahat juga ya?" ucap Maya. Sedangkan Mirhan tertawa puas.
"Kamu akan ketahuan menghack handphone itu, apabila pihak IT dari handphone itu meneliti handphonenya," ucap Ambun dengan serius.
"Kamu tak perlu kuatir soal itu, aku sudah memutuskan sambunganku ke handphone itu sebelum dia membantingnya," ucap Rio dengan tersenyum.
Setelah kejadian itu mereka melanjutkan untuk melihat-lihat produk atau game apa yang diperlihatkan disana. Sampailah mereka di sebuah tempat dimana tertempet gambar sebuah game yang juga baru diperkenalkan. Rio sangat mengenal game tersebut, karena dialah yang memprogram controller untuk game tersebut. Game itulah yang meminta Maya untuk menjadi artis yang memperkenalkan game itu.
Terlihat sekali poster-poster tentang game itu ditempet disetiap tempat digedung ini. Disana juga diletakan konsol game untuk pengunjung yang ingin mencoba bermain game baru tersebut. Game ini adalah game bergenre FPS dengan tema perang kemerdekaan Indonesia. Game ini sangat ditunggu oleh beberapa gamer saat ini, karena bertepatan sekali dengan Hari kemerdekaan Indonesia.
"Banyak sekali orang yang mengantri untuk memainkan game ini," ucap Mirhan dengan kesal. "Padahal aku sangat ingin mencobanya," ucap Mirhan sambil mengeluarkan handycam dari tasnya.
"Dasar Youtuber..." ucap Ambun. Mirhan tidak memperdulikan ucapan Ambun, dia langsung sibuk merekam semua yang ada di festival ini.
"Mir, apakah kau mau mencoba game itu dan merekamnya?" tanya Rio pada Mirhan.
"Tentu saja," jawab Mirhan.
"Nanti aku akan memperkenalkanmu pada seseorang," ucap Rio.
"Benarkah? aku akan membelikan kamu satu kotak rokok, bila kamu bisa melakukannya," ucap Mirhan bersemangat.
Rio berjalan mendului mereka menemui seseorang yang berpakaian sangat rapi tapi tidak terlalu formal. Laki-laki itu terlihat sangat senang bertemu dengan Rio disini. Terlihat Rio membicarakan sesuatu padanya dengan bersemangat sekali. Pria itu tersenyum dan senang sekali mendengarkan apa yang Rio ucapkan. Sedangkan Mirhan, Ambun, dan Maya hanya diam saja menunggu Rio memanggil mereka. Setelah Rio selesai berbicara dengan mereka, Riopun memanggil teman-temannya tersebut. Maya, Mirhan, Ambun, bahkan Cabul juga ikut datang karena Rio memanggil.
"Mereka adalah teman-teman saya di kos," ucap Rio memperkenalkan teman-temannya."Teman-teman kenalkan Tuan Mijuya Mori, beliau adalah perwakilan dari Playstitan 4 untuk Indonesia," icap Rio memperkenalkan orang itu pada mereka. "Zarkani Yushi, dia adalah orang yang berpengalaman dalam bidang eletro, banyak sekali alat dan produk terkenal yang memintanya untuk membuatkannya," ucap Rio memperkenalkan Ambun.
"Mungkin nanti saya akan meminta kamu membuatkan controller konsol terbaru kami, atau bisa jadi dengan konsolnya juga," ucap ucap tuan Mori menyalami Ambun.
" Yahya Mahendra, dia adalah penulis skenario terkenal di Indonesia, anda sudah pasti penah mendengar namanya di film yang dia tulis skenarionya," ucap Rio memperkenalkan Cabul.
"film yang skenarionya kau buat bisa dibilang, film yang bagus," ucap tuan Mori sambil menyalami Cabul.
"Anda pasti sudah mengenal Maya Arianty, Actor yang sangat terkenal," ucap Rio memuji Maya.
"Tentu saja, rupaya kalian satu tempat tinggal ya?" ucap tuan Mori dengan tersenyum.
"Dan dia Mirhan Meryadi, dia adalah youtuber gaming yang memiliki 4 juta subscriber," ucap Rio memperkenalkan Mirhan.
"Benarkah?" tanya tuan Mori agak terkejut. "Saya sangat ingin kamu mereview atau memainkan game baru dari kami," ucap tuan Mori dengan bersemangat.
"Saya juga senang bisa mereview game ini," ucap Mirhan bersemangat.
"Setelah acara ini selesai, bisakah kalian menemui saya diruangan saya?" tanya tuan Mori.
"Tentu saja bisa," jawab Rio dengan santai.
"Sukurlah kalau begitu, maaf saya harus meninggalkan kalian, sebab banyak hal yang harus saya kerjakan," ucap tuan Mori lalu meninggalkan mereka.
Setelah acara berakhir mereka menunggu tuan Mori diruangan yang diperintahkan tuan Mori pada mereka. Mereka akhirnya berhasil bertemu dengan tuan Mori. Diruang itu tuan Mori meminta Mirhan unruk mereview game terbaru mereka, bahkan setiap U-Soft meluncurkan game baru Mirhanlah yang dipinta untuk mereviewnya.  Ambun diminta unruk membuatkan controller terbaru dari game U-soft. Sedangkan Rio, Maya, dan Cabul hanya menemani mereka saja bertemu dengan tuan Mori.
Setelah pembicaraan selesai mereka langsung keluargedung untuk bersiap pulang. Sesampainya diparkiran dengan mudah mereka dapat menemukan mobil Mirhan karena hanya beberapa mobil yang terparkir disana.Handphone Rio berbunyi dengan keras, menandakan ada orang yang berusaha membajak handphonenya. Rio melihat kesegala arah berharap menemukan orang yang berusaha menghack handphonenya.
"Ada apa Rio?" tanya Mirhan yang menyadari gelagat aneh temannya.
"Tidak ada apa-apa..." jawab Rio menutupi.
Note:
Youtuber Gaming adalah Youtuber yang mengupload kegiatannya bermain game atau yang bisa dibilang (let's play). Bukan hanya let's play game yang mereka upload di youtube, mereka juga sering mengupload Review game, pembahasan dunia game, dan vlog game. Pendapatan youtuber gaming biasanya dari iklan yang muncul di youtube, indors, dan menjadi bintang tamu untuk pembahasan mengenai game.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar