Rio berlari disebuah taman memandangi seorang
wanita yang sangat cantik. Tak pernah Rio bertemu dengan wanita tersebut
sebelumnya. Wanita itu merangkut tangan Rio dan mengajaknya berlari
mengelilingi taman bunga yang sangat indah.Wanita itu menari-nari di depan Rio
seolah wanita itu sedang bahagia bisa bertemu dengan Rio saat ini. Tak berapa
lama suasana taman itu berubah menjadi mencekam, misel bom satu persatu
berjatuhan. Membuat wanita yang sedang menari di depan Rio lari meninggalkannya
yang terpaku menatap kehancuran disekelilingnya.
"Rio bagun!..." seru seseorang dari
luar kamarnya.
"Ia...sebentar..." jawab Rio sambil
memasang pakaian dan menyalakan rokok. "Ada apa sih bangunin aku
pagi-pagi?..." ucap Rio dengan kesal setelah membukakan pintu kamarnya.
"Kamu apakan laptopku?..." tanya
Mirhan setelah Rio selesai bicara. Rio menatap laptop Mirhan yang dibawanya.
"Tapi masih bisa masuk ke Operasi
Systemkan?" tanya Rio tanpa memperdulikan pertanyaan Mirhan.
"Masih bisa, tapi semua file di harddisk
hilang semua," ucap Mirhan dengan kesal.
"Instal software antivirus yang ada di
flashdisk ini," ucap Rio pada Mirhan sambil menyerahkan flashdisk yang
berisi antivirus yang baru dia selesaikan.
"Cara pakainya bagaimana?" tanya
Mirhan terus bertanya pada Rio.
"Setelah kamu instal, nanti akan ada
semua petunjuk untuk pemakaiannya, begitu pula untuk mengembalikan semua file
yang terjangkit antivirus," ucap Rio pada Mirhan memberitahukan.
"Baiklah," ucap Mirhan mengikuti apa
yang Rio perintahkan. "Setelah menginstal software antivirus itu, Mirhan
langsung menjalankannya dan menscan seluruh harddisknya. "Kenapa kamu
selalu menjadikan semua barang punyaku menjadi kelinci percobaanmu?" tanya
Mirhan sambil menunggu laptopnya yang sedang discan dengan antivirus Rio.
"Hanya kau yang tidak marah setelah aku
berapa kali mengerjaimu," ucap Rio mengisap rokoknya.
"Akan sangat memalukan bila kita
bertengkar hanya dengan hal remeh semacam itu, sebab kita berteman sudah lama,
mulai dari kita sama-sama belajar cara mendapatkan pulsa gratis setiap
bulan," jawab Mirhan dengan tersenyum mengingat saat mereka menghack
sebuah operator Jaringan seluler.
"Maafkan aku ya?" ucap Rio dengan
tulus.
"Kamu ngomong apa? Aku selalu memaafkanmu
sebelum kamu meminta maaf atas semua yang kamu lakukan padaku," ucap
Mirhan. "Terimakasih teman..."
"Buat apa?"
"Karena kamulah orang yang mau menolongku
saat aku dihajar oleh preman-preman saat kita SMA," ucap Mirhan.
"Aku sudah melupakannya kok," ucap
Rio. "Bagaimana laptopmu?"
"Setelah ini bagaimana?" tanya Mirhan.
"Hapus dulu file virusnya, setelah itu
kamu pilih semua file milikmu yang berharga," ucap Rio memberikan
petunjuk.
"Ia...selesai...semua fileku sudah
kembali," ucap Mirhan dengan senang.
"Sekarang kamu bisa memilih pakaian yang
bagus, suapaya Maya tertarik padamu," ucap Rio menggoda Mirhan, karena dia
tahu Mirhan tertarik pada Maya.
"Kamu ngomong apa?" tanya Mirhan
mencoba menyangkalnya.
"Tapi tak ada yang tidak suka dengan Maya
yang cantik...jago karate..." ucap Rio.
"Menawan...pintar..."
"Kamu suka dengannyakan?" tanya Rio.
"Kamu ngomong apa?" tanya Mirhan.
"Tidak mungkin dia memiliki perasaan padaku."
"Kamu percaya tuhan maha kuasa?"
"Percaya..."
"Berarti kamu harus percaya dia bisa
membuat Maya cinta sama kamu," ucap Rio menyemangati temannya. "Aku
mau tidur dulu..." ucap Rio mengusir Mirhan secara halus.
"Baiklah...aku akan keluar..." ucap
Mirhan sambil membawa laptopnya keluar kamar Rio.
"Seperti yang aku harapkan," ucap
Rio kemudian.
Siang itu Rio masuk ke dapur memasak makanan
untuk makan siang. Ternyata disana sudah ada Cabul dan Mirhan yang sedang sibuk
memasak. Cabul memang senang memasakan makanan untuk disantap seluruh penghuni
kos di rumah ini. Entah Rio atau Mirhan selalu membantunya memasak di dapur. Kali ini makanan yang dimasaknya adalah sop
ceker ayam meno favorit mereka. Rio langsung ikut membantu mereka detelah
melihat Mirhan dan Cabul sangat sibuk di dapur.
"Akhirnya kau muncul juga," ucap
Cabul yang sedang mengaduk sop. Dengan badannya yang berisi, dia lebih pantas
menjadi seorang atlit dari pada koki.
"Kau sudah bangun rupanya?" ucap
Ambun yang baru turun juga.
"Bukannya kamu baru bangun juga?"
tanya Rio.
"Aku tadi sedang sibuk dengan ini,"
ucap Ambun dengan memperlihatkan sebuah kacamata.
"Hanya kacamata?" tanya Rio heran.
"Kamu akan membuktikannya setelah
memakai," ucap Ambun dengan tersenyum.
"Baiklah, aku akan mencobanya..."
ucap Rio mengambil kacamata itu lalu memakainya.
"Sarang kamu sambungkan bluetooth
kacamata itu ke handphonemu," ucap Ambun memberikan perintah.
"Sudah..." ucap Rio yang sudah
menyambungkan bluetooth handphonenya ke kacamata itu.
"Mihan, Cabul, apakah kalian membawa
handphone?" tanya Ambun pada Mirhan dan Cabul yang sudah selesai memasak.
"Tentu saja," ucap mereka serempak.
"Bagus..." ucap Ambun. "Rio sekarang
kamu lihat ke handphone mereka.
"Apa ini?" tanya Rio yang terkejut.
"Aku bisa tahu nomor telepon mereka dan apa yag terakhir mereka tulis di
media sosial."
"Benarkah?" tanya Cabul dengan
terkejut.
"Bukan hanya itu, kamu juga bisa dengan
mudah mengetahui email yang dipakai di handphone tersebut dengan mengatakan
Email," ucap Ambun menjelaskan.
"Email..." ucap Rio.
"Wah...benar juga...ternyata kalian berdua memiliki email yang
banyak," ucap Rio setelah mengetahui email yang dipakai Mirhan dan Cabul.
"AKu ingin membeli kacamata ini,"
ucap Mirhan bersemangat.
"Sayang sekali kacamaa ini tak akan aku
jual..." ucap Ambun dengan angkuh. "Tapi aku akan memberikannya pada
kalian semua," ucapnya kemudian dengan tersenyum.
"Asyik..." ucap Mirhan genbira.
"Terimakasih Bun..." ucap Rio.
"Aku tidak pernah memberikan sesuatu pada
kalian, aku pikir kacamata ini adalah alat yang paling bagus untuk kalian
gunakan," ucap Ambun menjelaskan.
"Aku rasa alat ini sangat membantu,"
ucap Cabul setuju dengan pendapat Ambun.
"Syukurlah..." ucap Ambun dengan
tersenyum. "Aku akan memberikannnya nanti sore pda kalian semua."
ucap Ambun sambil membawa kembali kacamata yang sedang dipakai Rio.
"Hai...hai....aku belum selesai
memakainya," ucap Rio meminta Ambun mau meminjamkan kacamata itu.
"Aku tak ingin kamu berbuat hal yang aneh
dengan kacamata ini," ucap Ambun lalu pergi menaiki tangga.
"Padahal aku ngin melakukan hal yang
mengasikan dengan kacamata itu," ucap Rio penuh kekecewaan.
"Hal yang mengasikan buatmu akan menjadi
derita buat orang lain." ucap Cabul menanggapi ucapan Rio.
"Sekali-kali kan tidak apa-apa Bul,"
ucap Rio.
"Sekali-kali kamu bilang? kamu sudah
sering mengerjai kami dengan alat-alat Ambun dan software hackingmu," ucap
Mirhan karena dialah yang paling sering dijadikan kelinci percobaan Rio.
"Ia...." jawab Rio sedikit nyengir.
"Maya kemana? aku tidak melihatnya siang ini."
"Maya kan sebagai artis yang mengisi
acara di festival Game hari ini," ucap Cabul menyediakan makan ke meja
makan.
"Jadi itu makanya dia bisa mengajak kita
datang kesana," ucap Rio. "Ya ampun!..." seru Rio.
"Kenapa Yo?" tanya Mirhan yang
terkejut.
"Aku lupa bilang sama mbak Abel, bahwa
kita akan pergi sore ini.
"Soal itu kamu tenang saja," ucap
Mirhan. "Aku sudah minta ijin sama mbak Abel tadi pagi, dia hanya meminta
kita mengunci pintu pagar dan rumah."
"Sukurlah..."
"Makanannya sudah siap," ucap Cabul.
"Capat kau panggil Ambun untuk makan siang bersama."
"Tidak usah repot-repot, sebentar lagi
dia juga muncul," ucap Rio. Benar saja tidak lama kemudian Ambun turun
untuk ikut makan bersama kami.
"Aku dengar tadi di berita yang disiarkan
di televisi dan internet bahwa situs KPU dihack lagi," ucap Cabul sambil
melahap makanannya. "Banyak data partai yang diubah."
"Apa sih yang diharapkan mereka menghack
situs KPU?" tanya Mirhan yang melahap ceker ayam dan nasi.
"Aky rasa motivenya tetap sama,"
ucap Ambun yang baru mengambil nasi dan ceker ayam. "DIa ingin diakui oleh
hacker lain, karena mampu menghack website KPU."
"Tapi hal itu cukup merepotkan bagian IT
dari KPU," ucap Cabul.
"Mau bagaimana lagi?" ucap Ambun.
" Di Indonesia tidak ada seorangpun yang bisa membuat website yang tidak
bisa ditembus oleh hacker."
"Kebanyakan para IT di Indonesia cepat
puas dengan apa yang mereka buat, hingga mereka tak ingin mencari kelemahan
dari system yang mereka buat," ucap Rio dengan sinis.
"Kenapa kamu seyakin itu?" tanya
Ambun.
"Itu dibuktikan dengan banyaknya situs
dan Security System yang berhasil kita hacking," ucap Rio dengan bangga.
"Aku sangat ingin meretas system yang canggih dan susah untuk
ditembus," tambahnya dengan bersemangat.
"Tapi semakin kuat security system
perusahaan, akan semakin besar resiko yang didapat oleh hacker," ucap
Cabul berpendapat.
"Bagiku itu tidak masalah, sebab aku akan
bangga dikalahkan oleh security system yang susah ditembus dari orang yang
lebih pintar dariku," ucap Rio tersenyum.
"Aku bersyukur menjadi temanmu, dan bukan
menjadi musuhmu," ucap Ambun. Sebab memang diantara mereka semua, bisa
dibilang Rio lah yang paling hebat kalau urusan system.
Tanpa disadari oleh Rio, Mirhan memasukan
sambel yang banyak ke mangkok sup ceker milik Rio. Cabul dan Ambun mengetahui
keisengan temannya tersebut, tapi mereka tidak memberitahukannya kepada Rio.
Ini sudah sering terjadi mereka bekerja sama untuk mengerjai Rio, meskipun
hanya satu orang yang bertindak sebagai eksikutor. Mungkin mereka semua hanya
ingin melihat reaksi Rio setelah memakan sup ceker yang dimasukan sambel.
Dengan lahap Rio langsung menghirup kuah sup
ceker miliknya. "Haaaahhhh....air....aaaiiirrr..." ucap Rio
kepedesan.
"Kenapa?" tanya Mirhan sambil
nyengir.
"Aaaaiiirrr..." ucap Rio.
Apaan?..." tanya Cabul pura-pura tak tahu
apa yang Rio ucapkan.
"Air dodol!..."teriak Rio sebab dia
sudah tidak ahan lagi.
"DIsini tidak ada air seperti itu,"
ucap Mirhan.
"Air!..." teriak Rio lebih keras.
"Oh...air..." ucap Cabul sambil
tertawa. Langsung saja dia menyerahkan air kepada Rio yang sudah berkeringat.
"Terimakasih..." ucap Rio dengan
tulus.
"Terimakasih?" ucap Ambun, Cabul,
dan Mirhan seretak.
"Sabab dengan ini aku bisa melihat kekompakan
kalian, meskipun dalam hal mengerjaiku," ucap Rio tersenyum.
Mereka semua mulai bercanda membicarakan
pengalaman mereka saat masih kuliah. Setelah makan siang mereka kembali ke
kamarnya masing-masing untuk mempersiapkan pakaian yang akan mereka pakai ke
festival. Rio selalu memakai kaos biru ditutupi ham warna putih kotak-kotak,
celana jeans warna biru dan sepatu warna biru. Mirhan memkai kaos berwarna
putih ditutupi jaket terbuka warna merah dan topi wana merah bertuliskan
"Killer", Celana jeas warna biru dan sepatu warna merah. Cabul
memakai Kaos warna putih dengan jas warna hitam dipadupadankan celana jeans
warna hitam dan sepatu warna hitam. Ambun memakai kaos Biru dan celana jeans
warna hitam dan sepatu warna putih. Hanya Rio yang memakai kacamata pemberian
dari Ambun tadi pagi.
Sore harinya mereka sudah siap dengan pakaian
yang mereka siapkan tadi siang. Mereka berkumpul diruang tamu untuk menunggu
telepon dari Maya yang menjanjikan akan menelpon mereka. tak lama kemudian handphone Cabul
berbunyi, tapi bukan telepon yang masuk melainkan pesan chat dari Maya.
" Qu33n: Kalian ada dimana sekarang?
Seharusnya kalian sudah sampai, acara akan segera dimuai...
T4u: Bukannya kamu bilang kami berangkat
setelah menerima telepon darimu?
Qu33n: Memangnya aku ngomong begitu tadi?
T4u: Dasar tidak konsisten...
Qu33n: Ya sudah, aku tak mau tau kalian harus
cepat datang kesini, acaranya akan dumulai.
T4u: Baiklah...kami akan berangkat."
Itulah chat antara Maya dan Cabul.
"Dasar cewek tak mau kalah," ucap
Cabul setelah selesai chat dengan Maya. "Baiklah ayo kita berangkat, sebab
acaranya akan dimulai," ucap Cabul membuat Mirhan, Rio, dan Ambun
bergegas.
Rio duduk di sebelah Mirhan yang sedang
menyetir mobil, sedangkan Cabul dan Ambun duduk dibelakang. Mirhan menyetir
mobil dengan kecepatan yang cukup tinggi kali ini. MIrhan sudah terbiasa
melakukan ini saat dia dibangku kuliah untuk melakukan balapan dijalan. Setelah
kuliah dia berhenti balapan karena ucapan dari Rio, "Mati karena penyakit
lebih baik daripada mati karena balapan liar." Tapi ada kalanya dia harus
mempercepat laju mobilnya untuk hal-hal yang harus dilakukan dengan cepat.
"Mirhan...bukannya ini terlalu
cepat?" ucap Cabul yang ketakutan. Meskipun badannya bisa dibilang paling
kekar diantara kami, tapi dia selalu ketakutan apabila kendaraan yang dia
tumpangi sedang ngebut dijalanan.
"Tenanglah Bul, selama Mirhan balapan,
dia tidak pernah sekalipun mengalami kecelakaan," ucap Rio menenangkan
Cabul.
"Kalau begini bukannya kita cepat sampai
ke festival, malah kita akan cepat bertemu dengan tuhan," ucap Cabul
dengan wajah penuh ketakutan.
"Tutup matamu dan anggap saja kamu sedang
berada di kereta api," ucap Ambun dengan tenang.
"Aku bingung, kenapa kaliang bisa
setenang ini," ucap Cabul yang ketakutan.
"Karena kami percaya pada kemampuan
menyetir Mirhan," ucap Rio dengan tersenyum.
"Ibu!..........." teriak Cabul.
Akhirnya mereka bisa sampai tepat waktu ke
festival tersebut berkat Mirhan yang menyetir mobil sangat cepat. Maya sudah
menunggu mereka di depan gedung festival tersebut dengan memakai kaos
bertuliskan salah satu game yang ditunjukan di festival ini. Maya memakai
celana jeans panjang warna biru dan sepatu warna putih dengan rambut dikuncir.
Maya hari ini terlihat cantik dan keren dengan pakaian itu, membuat RIo
tercengang.
Cabul digotong oleh Rio dan Ambun keluar dari
mobil dengan masih trauma karena menumpangi mobil yang dibawa Mirhan. Saat Ini
Cabul seperti anak perempuan yang baru saja naik wahana paling menyeramkan di
Dunia Fantasi. Maya kuatir dan bingung melihat keadaan Mirhan yang sangat
mengkuatirkan seperti itu.
"Ada apa dengannya?" tanya Maya
melirik ke Cabul.
"Dia hanya menjadi korban dari gaya
menyetir Mirhan yang liar," ucap Rio dengan tersenyum.
"Apakah kami terlambat?" tanya
Mirhan.
"Kalian tepat waktu, lima menit lagi
acaranya akan dimulai," ucap Maya dengan tersenyum. "Ayo cepat
masuk..." RIo dan Ambun meninggalkan Cabul yang tidak bisa bergerak.
"Kalian berdua...jangan tinggalkan
aku..." ucap Cabul dengan susah payah. Rio dan Ambun akhirnya menggotong
Cabul ke dalam gedung mengikuti Maya dan Mirhan yang berjalan lebih dulu.
Penyakit trauma Cabul seakan sembuh seketika
setelah dia melihat banyak sekali cewek cantik digedung itu. Seperti tikus yang
melihat keju yang sangat enak, cabul langsung bergegas menghampiri mereka. Rio
dan Ambun merasa aneh melihat perubahan dari temannya tersebut. Sementara Cabul
mendekati beberapa SPG cantik, Rio, Mirhan, Ambun, dan Maya melihat-lihat
Laptop, handphone, dan konsol game keluaran terbaru.
"Aku rasa melihat Cabul saat ini, kita
tidak perlu mengkuatirkan dia," ucap Rio.
"Aku menyesal menggotongnya sampai
kesini," ucap Ambun sinis.
"Sudah jangan pikirkan dia," ucap
Maya. "Aku ingin menunjukan kalian salahsatu handphone yang diluncurkan
hari ini," ucapnya sambil menggiring teman-temannya ke tempat handphone
itu dipajang.
"Ini handphone yang dikembangkan oleh
Stroberry, yaitu X-phone 6600," ucap Ambun menjelaskan. "Aku sempat
ditawarkan untuk merakit prototapenya, tapi aku menolaknya karena aku terlalu
sibuk dengan produk Stroberry yang lain."
"Aku ingin membelinya," ucap Mirhan
bersemangat.
"Aku terkejut kalian juga datang
kesini," ucap sseorang yang sangat dikenal oleh mereka.
"Andy Saputra?" ucap mereka serempak.
Andy Saputra adalah orang yang pernah sekampus dengan mereka. Sebagai anak
orang kaya Andy bisa dengan mudah mendapatkan jabatan lebih tinggi diperusahaan
milik ayahnya. Tidak ada seorangpun yang suka dengan Andy termasuk mereka waktu
masa kuliah, hanya beberapa anak saja yang mau menjadi bawahan Andy karena
selalu diteraktir dan diberi uang.
"Oh...aku lupa bahwa ayahmu adalah
pemilik Armor Corpuration, yang produknya juga dipamerkan disini," ucap
Rio setengah menyindir.
"Apakah kalian kesini untuk melihat
mahakarya perusahaan kami?" ucap Andy dengan sombongnya. "Handphone
ini adalah produk kami buat bersama Stroberry, itulah kenapa aku bisa
memakainya," ucapnya sambil memperlihatkan handphone X-phone 6600 yang dia
miliki.
"SIapa yang memperdulikan itu..."
ucap Mirhan dengan marah. Padahal Mirhan sangat ingin menjadi orang yang
pertama memiliki handphone tersebut.
"Orang-orang seperti kalian yang hanya
mengurung diri di kamarnya tak akan bisa mencapai posisi ini," ucap Andy
menghina Rio dan Mirhan.
"Apakah OSnya memakai OS dari
perusahaanmu?" tanya Rio.
"Tentu saja, karena OS kamilah yang
paling bagus untuk handphone-handphone ini," ucap Andy dengan bangga lalu
memasukan handphonenya ke dalam kantong celananya.
"Oh...semoga tidak terjadi apa-apa pada
handphone itu, sebab yang aku tahu banyak sekali handphone canggih akhir-akhir
ini yang meledak karena terlalu panas," ucap Rio dengan tersenyum.
"Aku berhasil diatasmu Rio," ucap
Andy dengan angkuh, lalu meninggalkan Rio dan teman-temannya.
"Ijinkan aku untuk menghajarnya,
Rio..." ucap Mirhan dengan gearm.
"Kau tidak perlu mengotori
tanganmu," ucap Rio sambil membuka handphonenya. Rio mengucapkan begitu
karena berhasil masuk ke sistem operasi handphone Andy. "Liat apa yang
akan aku lakukan pada handphonenya," ucap Rio lalu memencet tombol start
pada handphonenya.
Handphone Andy berbunyi nyaring seperti alarm
yang tak henti berbunyi. Langsung saja Andy mengambil handphonenya tersebut.
Andy kelihatan terkejut melihat notifikasi yang masuk ke handphonenya. Secara
reflaks dia langsung membanting handphonenya tersebut dihadapan para pengunjung
yang ada disana. Bisa dipastikan semua pengunjung melihat apa yang telah
dilakukan oleh Andy saat itu. Termasuk semua wartawan memotret dan merekam
kejadian itu.
"Apa yang kau lakukan pada handphone
Andy?" tanya Ambun.
"Aku hanya mengirim pesan singkat ke
handphonenya," ucap Rio sambil memperlihatkan pesan apa yang dikirimkan
Rio pada Andy.
Dipesan itu tertulis, "Handphone Memanas,
kemungkinan sebentar lagi akan meledak."
"Kamu ternyata jahat juga ya?" ucap
Maya. Sedangkan Mirhan tertawa puas.
"Kamu akan ketahuan menghack handphone
itu, apabila pihak IT dari handphone itu meneliti handphonenya," ucap
Ambun dengan serius.
"Kamu tak perlu kuatir soal itu, aku
sudah memutuskan sambunganku ke handphone itu sebelum dia membantingnya,"
ucap Rio dengan tersenyum.
Setelah kejadian itu mereka melanjutkan untuk
melihat-lihat produk atau game apa yang diperlihatkan disana. Sampailah mereka
di sebuah tempat dimana tertempet gambar sebuah game yang juga baru
diperkenalkan. Rio sangat mengenal game tersebut, karena dialah yang memprogram
controller untuk game tersebut. Game itulah yang meminta Maya untuk menjadi
artis yang memperkenalkan game itu.
Terlihat sekali poster-poster tentang game itu
ditempet disetiap tempat digedung ini. Disana juga diletakan konsol game untuk
pengunjung yang ingin mencoba bermain game baru tersebut. Game ini adalah game
bergenre FPS dengan tema perang kemerdekaan Indonesia. Game ini sangat ditunggu
oleh beberapa gamer saat ini, karena bertepatan sekali dengan Hari kemerdekaan
Indonesia.
"Banyak sekali orang yang mengantri untuk
memainkan game ini," ucap Mirhan dengan kesal. "Padahal aku sangat
ingin mencobanya," ucap Mirhan sambil mengeluarkan handycam dari tasnya.
"Dasar Youtuber..." ucap Ambun.
Mirhan tidak memperdulikan ucapan Ambun, dia langsung sibuk merekam semua yang
ada di festival ini.
"Mir, apakah kau mau mencoba game itu dan
merekamnya?" tanya Rio pada Mirhan.
"Tentu saja," jawab Mirhan.
"Nanti aku akan memperkenalkanmu pada
seseorang," ucap Rio.
"Benarkah? aku akan membelikan kamu satu
kotak rokok, bila kamu bisa melakukannya," ucap Mirhan bersemangat.
Rio berjalan mendului mereka menemui seseorang
yang berpakaian sangat rapi tapi tidak terlalu formal. Laki-laki itu terlihat
sangat senang bertemu dengan Rio disini. Terlihat Rio membicarakan sesuatu
padanya dengan bersemangat sekali. Pria itu tersenyum dan senang sekali
mendengarkan apa yang Rio ucapkan. Sedangkan Mirhan, Ambun, dan Maya hanya diam
saja menunggu Rio memanggil mereka. Setelah Rio selesai berbicara dengan
mereka, Riopun memanggil teman-temannya tersebut. Maya, Mirhan, Ambun, bahkan
Cabul juga ikut datang karena Rio memanggil.
"Mereka adalah teman-teman saya di
kos," ucap Rio memperkenalkan teman-temannya."Teman-teman kenalkan
Tuan Mijuya Mori, beliau adalah perwakilan dari Playstitan 4 untuk
Indonesia," icap Rio memperkenalkan orang itu pada mereka. "Zarkani
Yushi, dia adalah orang yang berpengalaman dalam bidang eletro, banyak sekali
alat dan produk terkenal yang memintanya untuk membuatkannya," ucap Rio
memperkenalkan Ambun.
"Mungkin nanti saya akan meminta kamu
membuatkan controller konsol terbaru kami, atau bisa jadi dengan konsolnya
juga," ucap ucap tuan Mori menyalami Ambun.
" Yahya Mahendra, dia adalah penulis
skenario terkenal di Indonesia, anda sudah pasti penah mendengar namanya di
film yang dia tulis skenarionya," ucap Rio memperkenalkan Cabul.
"film yang skenarionya kau buat bisa
dibilang, film yang bagus," ucap tuan Mori sambil menyalami Cabul.
"Anda pasti sudah mengenal Maya Arianty,
Actor yang sangat terkenal," ucap Rio memuji Maya.
"Tentu saja, rupaya kalian satu tempat
tinggal ya?" ucap tuan Mori dengan tersenyum.
"Dan dia Mirhan Meryadi, dia adalah
youtuber gaming yang memiliki 4 juta subscriber," ucap Rio memperkenalkan
Mirhan.
"Benarkah?" tanya tuan Mori agak
terkejut. "Saya sangat ingin kamu mereview atau memainkan game baru dari
kami," ucap tuan Mori dengan bersemangat.
"Saya juga senang bisa mereview game
ini," ucap Mirhan bersemangat.
"Setelah acara ini selesai, bisakah
kalian menemui saya diruangan saya?" tanya tuan Mori.
"Tentu saja bisa," jawab Rio dengan
santai.
"Sukurlah kalau begitu, maaf saya harus
meninggalkan kalian, sebab banyak hal yang harus saya kerjakan," ucap tuan
Mori lalu meninggalkan mereka.
Setelah acara berakhir mereka menunggu tuan
Mori diruangan yang diperintahkan tuan Mori pada mereka. Mereka akhirnya
berhasil bertemu dengan tuan Mori. Diruang itu tuan Mori meminta Mirhan unruk
mereview game terbaru mereka, bahkan setiap U-Soft meluncurkan game baru
Mirhanlah yang dipinta untuk mereviewnya.
Ambun diminta unruk membuatkan controller terbaru dari game U-soft.
Sedangkan Rio, Maya, dan Cabul hanya menemani mereka saja bertemu dengan tuan
Mori.
Setelah pembicaraan selesai mereka langsung
keluargedung untuk bersiap pulang. Sesampainya diparkiran dengan mudah mereka
dapat menemukan mobil Mirhan karena hanya beberapa mobil yang terparkir
disana.Handphone Rio berbunyi dengan keras, menandakan ada orang yang berusaha
membajak handphonenya. Rio melihat kesegala arah berharap menemukan orang yang
berusaha menghack handphonenya.
"Ada apa Rio?" tanya Mirhan yang
menyadari gelagat aneh temannya.
"Tidak ada apa-apa..." jawab Rio
menutupi.
Note:
Youtuber Gaming adalah Youtuber yang
mengupload kegiatannya bermain game atau yang bisa dibilang (let's play). Bukan
hanya let's play game yang mereka upload di youtube, mereka juga sering
mengupload Review game, pembahasan dunia game, dan vlog game. Pendapatan
youtuber gaming biasanya dari iklan yang muncul di youtube, indors, dan menjadi
bintang tamu untuk pembahasan mengenai game.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar